Entri Populer

Senin, 04 Oktober 2010

LAPORAN MAJELIS KESEJAHTERAAN SOSIAL (MKS) PIMPINAN WILAYAH ‘AISYIYAH SUMATERA BARAT TAHUN 2005-2010


LAPORAN PROGRAM DAN RINCIAN KEGIATAN MKS PWA SUMBAR PASCA MUSYWIL KE-39 DI SAWAH LUNTO PERIODE 2005-2010

A.     Program MKS Hasil Keputusan Musywil
Berdasarkan hasil keputusan Musywil ke-39 PW.Aisyiyah Sumatera Barat diputuskan bahwa program Majelis Kesejahteraan Sosial adalah sebagai berikut:
1.   Meningkatkan kepedulian, usaha-usaha pelayanan dan penyantunan bagi kelompok masyarakat dhu’afa/miskin.
2.   Pengembangan dan pemberdayaan lembaga-lembaga sosial yang dikelola oleh Aisyiyah, misalnya panti asuhan, panti jompo, balai latihan dan rumah singgah dengan pendekatan yang sesuai dengan kondisi secara profesional.
3.   Peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin di perkotaan dan pedesaan dengan memberikan pelatihan yangn menggunakan berbagai pendekatan.
4.   Meningkatkan pola pengasuhan anak-anak di Panti asuhan ‘Aisyiyah dengan pola pendidikan pesantren dan persemaian kader Aisyiyah
5.   Meningkatkan kepekaan, pelayanan, dan pengelolaan penanggulangan bencana/musibah yang terjadi dimasyarakat baik lokal maupun nasional
6.   Mengupayakan advokasi publik yang menyangkut kebijakan masalah-masalah diberbagaik lapisan kepentingan masyarakat
7.   Mengembangkan pola pencegahan dan pemberian bantuan terhadap korban trafficking.
8.   Memberikan penyuluhan bagi keluarga-keluarga yang bermasalah.

B.   Rincian kegiatan MKS Periode 2005-2010

Program MKS hasil keputusan Musywil ke-39 di atas telah ditanfidzkan oleh PWA Sumbar dan telah dijabarkan oleh MKS menjadi bermacam-macam bentuk dan rincian kegiatan. Rincian kegiatan tersebut telah dipenggal menjadi rincian kegiatan pertahun. Sebagaimana terlampir.

C.   Problematika MKS PWA Sumbar
Secara kuantitas perkembangan amal usaha Aisyiyah di bidang kesejahteraan sosial meningkat dan jumlahnya cukup banyak tersebar hampir di setiap daerah. Perkembangan yang demikian belum diiringi dengan:
1.   Manajemen pengelolaan yang secara signifikan memberikan peningkatan dan kemajuan amal usaha
2.   Garis koordinasi yang tegas antara wilayah atau daerah dengan aml usaha selama ini belum ada
3.   Peningkatan SDM Majeli Kesejahteraan Sosial mulai dari Wilayah sampai ke Ranting belum dilakukan secara khusus dan periodik

Persoalan tambah dirasakan ketika MKS PWA Sumatera Barat harus lebih banyak dan cepat merespon persoalan-persoalan sosial yang aktual dengan pendekatan-pendekatan model baru yang lebih efektif.

D.     Kesimpulan

Dari penjelasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa:
1.   Program kegiatan MKS dibuat  sesuai dengan hasil Musywil ke 39 PWA Sumatera Barat di Sawahlunto dan hasil tanfidz PWA yang dijabarkan oleh MKS menjadi bermacam-macam bentuk dan rincian kegiatan.
2.   Program yang dimaksud adalah; penignkatan kepdulian terhadap masyarakat dhu’afa, pengembangan dan pemberdayaan lembaga sosial, peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin di kota dan didesa, peningkatan kepekaan dan pelayanan penanggulangan musibah dan bencana alam, dan advokasi publik.
3.   Keterselenggaraan program di atas perlu didukung dengan dana yang memadai, baik dari ‘Aisyiyah sendiri maupun dari donatur
4.   Perkembangan amal usaha Aisyiyah dibidang kesejahteraan sosial meningkat secara kuantitas dan tersebar hampir di setiap daerah di Sumatera Barat

E.      Saran

Jika Aisyiyah ingin tetap dirasakan kontribusinya oleh masyarakat dalam menyikapi berbagai fenomena yang berkembang, maka beberapa saran berikut dapat dipertimbangkan, yaitu:
1.   Peningkatan kualiatas Majelis Kesejahteraan Sosial mulai dari tingkat Pusat sampai ke Ranting
2.   Peningkatan sistem pengelolaan amal usaha melalui pelatihan manajemen organisasi
3.   Perealisasian garis koordinasi antara Mejelis Kesejahteraan Sosial dengan Amal Usaha melalui kebijakan organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar