Entri Populer

Senin, 06 Februari 2012

POINTER LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS UTUSAN ACARA LAUNCING NOVEL “PADUSI” KARYA: KA’BATI PENDAHULUAN Berdasarkan surat undangan dari Ormas WCC Nurani Perempuan, (surat undangan terlampir) ke Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sumatera Barat perihal undangan untuk menghadiri kampanye 16 hari, untuk memperingati hari anti kekerasan terhadap perempuan bersama Komnas Perempuan, maka Pimpinan Wilayah mendisposisikan kepada Majelis Kesejahteraan Sosial untuk menghadirinya, dan diamanahkan kepada pengelola LK3S/WCC ‘Aisyiyah Sumatera Barat Acara diadakan di Aula Dinas Sosial Sumatera Barat pada pukul 13.00 s/d 18.00 Wib, yang dihadiri oleh Ormas, Okp, Bundo kandung dan PSW di Kota Padang, serta anggota DPRD Sumatera Barat Komisi IV. Acara dibuka oleh Kepala Dinas Sosial Sumatera Barat . Pada kesempatan itu hadir pula Ibu Andy, salah seorang Komisioner Komnas Perempuan yang bertugas memberikan penguatan terhadap gerakan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan. AGENDA KAMPANYE Agenda Kampanye anti kekerasan terhadap perempyuan ada 6 yaitu: 1. Kampanye damai 2. Talk show 3. Diskusi Tematik 4. Lomba, foto anti kekerasan terhadap perempuan 5. Launching Novel “Padusi” 6. Teater, dengan judul: “Perempuan dalam lilitan kekerasan” Tema Kampanye: “ Kekerasan seksual harus ditangani bersama” INTI SARI NOVEL “PADUSI” Padusi adalah perempuan (bahasa minang), makna ini diambil dengan maksud lebih menjual dan menggambarkan kenyataan perempuan minang dewasa ini, termasuk cover yang terkesan eksploitasi, bukan dengan maksud itu tetapi mengandung makna yang mendalam penuh kebimbangan dan pemberontakan. Pengarang merasa perempuan minang zaman sekarang malas bernalar dan menganggap kekerasan yang mereka rasakan hanya biasa-biasa saja dan merupakan keharusan sebagai perempuan, bahwa perempuan itu harus penurut dan patuh tanpa perlu mempertanyakan kenapa sampai begitu dan begini. Ada dua tokoh dalam novel “Padusi” yang punya latar belakang berbeda tapi hakikatnya sama, yaitu Sahara dan Dinar. Sahara adalah anak nagari minang kabau yang masih punya harta pusaka tapi sudah tergadaikan oleh ninik mamaknya. Sedangkan Dinar adalah perempuan yang tidak punya harta sama sekali, bahkan tidak lagi memiliki orang tua dengan adik-adiknya mati karena tabrak lari petugas patroli. Mereka berdua sama-sama menjadi migran TKI ke negeri semenanjung Melayu karena merasa tidak ada lagi yang akan dimakan. Mereka berjuang menghadapi ketidak adilan di tempat mereka bekerja dengan cara mereka masing-masing. Banyak hal yang terjadi di tempat kerja mereka para buruh, pemerkosaan, aborsi, lesbian, tukang pijat, pembunuha, dll. Namun semua tanpa proses dan seperti yang mati dianggap bianatang saja. Kemanakah kepedulian bangsa yang beradab ini? Terhadap mereka yang dianggap sebagai pahlawan keluarga dan pahalawan devisa? Yang jelas mereka menghasilkan uang. Tidak peduli mereka mendapatkan dengan cara apa Siapa yang berani bertahan dengan adat dan nasehat bundo maka nasibnya tidak akan lebih baik pulang ke tanah air. Karena upah yang mereka terima tidak sebanding bahkan lebih banyak potongan-potongan yang tidak mereka pahami. Pendeknya novel “Padusi” mengajak elemen masyarakat untuk mulai memikirkan sehingga bisa mengetahui akar masalahnya. LATAR BELAKANG BERDIRINYA KOMNAS PEREMPUAN Komnas perempuan lahir berdasarkan Kepres no. 141 tahun 1998 yang diubah dengan Kepres No. 65 tahun 2005. Berdirinya karena terjadi kekerasan terhadap anak-anak perempuan tragedi tahun 1998, ibu-ibu mereka melanjutkan perjuangan untuk mengembangkan keharmonisan kehormatan keluarga . Calon komisioner diuji oleh Tim independen yang mana calonnya direkomendasikan oleh ormas yang melakukan pendampingan terhadap perempuan. Gugus kerja Komnas Perempuan meliputi, Migran, Papua, telaah hak perempuan dan partisipasi masyarakat Komnas Perempuan dapat dihubungi di nomor: 021-3903963/www.komnas pr.or.id PENUTUP Demikianlah poin-point kegiatan launching Novel”Padusi” yang merupakan pencerahan bagi perempuan untuk memeulai gerakan perubahan terhadap lingkungan, keluarga dan kebijakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar